Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat as shidiq aqiqah, pada kesempatan kali ini kami akan mencoba menceritakan sebuah kisah yang unik dan lucu dan menghibur yakni berkah sebuah ketakwaan bagi orang yang lugu ! bagaimana kisahnya ? berikut adalah pemaparannya
Kisah Berkah Sebuah Ketakwaan Bagi Orang Yang Lugu
Sahabat as shidiq aqiqah, disebutkan bahwa ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Dia belajar pada seorang syaikh, hinga manakala ia sudah memiliki cukup ilmu, sang syaikh menasihati dia dan teman temannya,”Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain, karena seorang alim yang menengadahkan tangannya kepada orang-orang berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya. Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan ayah kalian masing-masing, serta bertakwalah kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut.”
Baca Juga : 25 Tafsir Ketika Mimpi Rasulullah Dalam Islam
Kemudian sahabat as shidiq aqiqah, maka pergila pemuda tadi menemui ibunya seraya bertanya,”Ibu, apakah pekerjaan yang dahulu dikerjakan ayah?” Ibunya kaget, lalu dia menjawab,”Ayahmu telah pergi (meninggal dunia). Apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?” Si pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tapi si ibu selalu mengelak hingga tatkala ibunya terus menerus dipaksa untuk bicara, akhirnya ibunya memberitahu bahwa ayahnya adalah seorang pencuri.
Pemuda itu berkata kepadanya,”Guruku memerintahkan kami agar masing-masing dari kami bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan bertakwa kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut.”
Ibunya berkata,”Celaka engkau, apakah dalam mencuri itu ada ketakwaan?” Dan anak ini memang lugu dan agak dungu, lalu dia menjawab,”Begitulah kata guruku.”
Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan mencari-cari berita tentang Teknik mencuri hingga mengetahui bagaimana para pencuri melakukan aksinya. Maka dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian shalat isya dan menunggu sampai semua orang tidur. Lalu dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang syeikh.
Dimulailah dengan rumah tangganya, dan dia hendak masuk ke dalam rumah itu, lalu dia ingat bahwa syaikhnya berpesan kepadanya agar selalu bertakwa, dan menyakiti tetangga bukan termasuk ketakwaan. Akhirnya rumah tetanggnya itu ditinggalkannya. Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya,”Ini rumah anak anak yatim dan Allah memperingatkan agar tidak memakan harta anak yatim.”
Diceritakan sahabat as shidiq aqiqah, Dia terus berjalan hingga akhirnya dia tiba di rumah seorang saudagar kayak yang tidak ada penjaganya. Orang-orang sudah tahu bahwa saudagar ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya. Pemuda ini berkata,”Disinilah aku akan mencuri.”
Maka dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang disiapkannya. Dia pun berhasil membuka pintu itu, lalu dia pun masuk ke dalam rumah tersebut. Dia mendapati rumah it uluas dan memiliki banyak kamar. Dia berkeliling di dalam rumah, hingga dia menemukan tempat penyimpanan harta.
Dia membuka sebuah kotak, didapatinya emas,perak, dan uang tunai dalam jumlah banyak. Dia berniat untuk mengambilnya. Lalu dia berkata,”Tidak, Syaikh telah memerintahkan kepada kami agar selalu bertakwa. Barangkali saudagar ini belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu.”
Kemudia sahabat as shidiq aqiqah, dia mengambil buku-buku catatan dan menghidupkan lentera kecil yang dibawanya. Dia membuka lembaran-lembaran buku buku itu dan menghitung. Dia memang pandai berhitung dan ahli dalam pembukuan. Dia hitung semua harta yang ada dan memperkirakan zakatnya.
Dia masih terus menghitung dan menghabiskan waktu berjam-jam, saat menoleh dia lihat fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri,”Ingat takwa kepada Allah ! kau harus melaksanakan sholat dulu !”
Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah, lalu berwudhu di bak air dan melakukan shalat sunnah. Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan ada lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadana terbuka dan ada seseorang yang sedang melakukan sholat.
Istrinya bertanya kepada suaminya,”Apa ini ?” Suaminya menjawab,”Demi Allah, aku juga tak tahu.” Lalu dia menghampiri pencuri itu seraya berkata,”Celaka engkau, siapa kau dan ada apa ini?” Si pencuri berkata,”Shalat dulu baru bicara, karena tuan rumahlah yang berhak menjadi imam.”
Tuan rumah takut kalau si pencuri membawa senjata sehingga dia pun menuruti apa yang ia perintah. Tetapi wallahualam bagaimanadia bisa shalat. Selesai shalat tuan rumah berkata siapa kau dan apa urusanmu?”Dia menjawab,”Saya ini pencuri.” Tuan rumah berkata,”
Lalu apa yang kau perbuat dengan buku-buku catatanku itu?” Si pencuari menjawab,”Aku sedang menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama 6 tahun sekarang aku menghitungnya dan juga aku pisahkan agar kau dapat memberikannya pada yang berhak.”
Si tuan rumah hampir saja dibuat pingsan karena keheranan, lalu dia berkata,”Ada apa denganmu sebenarnya? Kau ini gila?” Mulailah si pencuri bercerita dari awal dan setelah saudagar itu mendengar ceritanya dan mengetahui ketepatannya dalam menghitung serta kejujuran kata-katanya serta mengetahui manfaat zakat hartanya. Dia pergi menemui istrinya dan membicarakan sesuatu
Tuan rumah memiliki seorang putri. Setelah keduanya berbicara, tuan rumah itu Kembali menemui si pencuri, kemudian berkata,”Bagaimana pendapatmu kalau aku nikahkan kamu dengan putriku serta mengangkatmu menjadi sekretarisku, juru hitungku dan juga kau boleh tinggal bersama ibu mu disini dan kau akau jadikan mitra bisnis ?’
si pencuri menjawab,”Aku setuju.” Di pagi hari itu sang tuan rumah memanggil para saksi dan melangsungkan akad nikah putrinya
Demikianlah sahabat as shidiq aqiqah, semoga kisah diatas bisa menghibur sahabat semua dan tentu bisa memetik hikmah dari cerita diatas.
Sedang mencari paket aqiqah terpercaya ? silahkan hubungi kami (paket aqiqah , as shidiq aqiqah , paket aqiqah Jakarta , paket aqiqah Tangerang )
Hastag : lugu , paket aqiqah , as shidiq aqiqah , paket aqiqah jakarta , paket aqiqah tangerang