Aqiqah bukan hanya tradisi turun-temurun, tetapi juga ibadah yang penuh makna dalam Islam. Melalui aqiqah, orang tua mengungkapkan rasa syukur atas karunia kelahiran sang buah hati, sekaligus memohon keberkahan dan perlindungan Allah SWT untuk sang anak. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan aqiqah adalah pembagian daging aqiqah. Bagaimana tata cara yang tepat? Siapa saja yang berhak menerimanya? Yuk, kita bahas panduan lengkapnya!
Daftar Isi
Memahami Makna Aqiqah
Aqiqah secara bahasa berarti “memotong”. Dalam istilah syariat, aqiqah adalah penyembelihan hewan ternak sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Hukum aqiqah adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Aqiqah memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Melepaskan “gadai” anak. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya.” (HR. Ahmad). Aqiqah diibaratkan sebagai tebusan yang membebaskan anak dari gangguan setan.
Mendoakan keselamatan dan kebaikan untuk anak.
Mempererat tali silaturahmi dengan keluarga dan tetangga.
Tata Cara Pembagian Daging Aqiqah
Pembagian daging aqiqah memiliki aturan tersendiri yang berbeda dengan pembagian daging kurban. Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui:
Daging Aqiqah Dimasak Matang: Berbeda dengan daging kurban yang dibagikan dalam keadaan mentah, daging aqiqah disunnahkan untuk dimasak terlebih dahulu sebelum dibagikan. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Al-Baihaqi dari Aisyah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Aqiqah dimasak, kemudian dimakan dan disedekahkan.” Memasak daging aqiqah bertujuan agar lebih mudah dikonsumsi dan dibagikan, serta menghindari kemungkinan daging tersebut membusuk sebelum sampai ke tangan penerima.
Tidak Ada Porsi Pembagian Tertentu: Meskipun ada anjuran untuk membagi daging aqiqah menjadi tiga bagian (sepertiga untuk keluarga, sepertiga untuk fakir miskin, dan sepertiga untuk tetangga dan kerabat), namun hal ini tidak wajib. Anda boleh membagikannya sesuai kebutuhan dan kondisi. Jika Anda memiliki banyak kerabat atau tetangga yang membutuhkan, Anda dapat memberikan lebih banyak porsi kepada mereka.
Diutamakan untuk Fakir Miskin: Meskipun boleh dikonsumsi sendiri dan dibagikan kepada siapa saja, namun daging aqiqah lebih diutamakan untuk diberikan kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Hal ini sejalan dengan tujuan aqiqah sebagai bentuk syukur dan kepedulian sosial.
Siapa yang Tidak Boleh Makan Daging Aqiqah?
Pada prinsipnya, semua orang Muslim boleh memakan daging aqiqah, baik kaya maupun miskin. Namun, ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa orang yang melaksanakan aqiqah (orang tua bayi) makruh memakan daging aqiqah anaknya. Pendapat ini didasarkan pada qiyas (analogi) dengan daging hadyu (hewan sembelihan jamaah haji) yang makruh dimakan oleh orang yang berhaji. Namun, pendapat ini merupakan pendapat yang lemah, dan sebagian besar ulama membolehkan orang tua untuk memakan daging aqiqah anaknya.
Bolehkah Memakan Daging Aqiqah untuk Diri Sendiri?
Sebagian besar ulama berpendapat bahwa orang tua bayi boleh memakan daging aqiqah anaknya. Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Al-Baihaqi yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah memakan daging aqiqah cucunya, Hasan dan Husain. Selain itu, aqiqah juga dianggap sebagai walimah (jamuan), dan sudah menjadi kebiasaan dalam walimah bahwa tuan rumah juga ikut menikmati hidangan yang disediakan.
Batas Waktu Pembagian Daging Aqiqah
Tidak ada batasan waktu tertentu untuk membagikan daging aqiqah. Anda dapat membagikannya segera setelah aqiqah dilaksanakan atau beberapa hari setelahnya. Yang terpenting adalah daging tersebut dibagikan dalam keadaan baik dan layak konsumsi. Jika Anda ingin menyimpan daging aqiqah untuk beberapa hari, pastikan Anda menyimpannya dengan benar agar tetap segar dan tidak membusuk.
Tips Membagikan Daging Aqiqah:
Pastikan daging aqiqah dimasak dengan baik dan higienis. Pilihlah jasa aqiqah yang terpercaya dan mengutamakan kebersihan dalam pengolahan daging.
Kemas daging aqiqah dengan rapi dan menarik. Gunakan wadah yang bersih dan tertutup rapat. Anda juga dapat menambahkan hiasan atau label pada kemasan agar terlihat lebih menarik.
Sertakan kartu ucapan terima kasih dan doa untuk bayi. Hal ini akan menambah kesan personal dan menunjukkan apresiasi Anda kepada para penerima daging aqiqah.
Dahulukan fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan dalam pembagian. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW dan menunjukkan kepedulian sosial Anda.
Bagikan daging aqiqah dengan cara yang baik dan sopan. Sampaikan dengan senyuman dan ucapan yang santun agar pembagian daging aqiqah menjadi lebih berkesan.
Aqiqah Mudah dan Praktis bersama Asshidiq Aqiqah
Ingin Jasa aqiqah terdekat dengan rumah anda biar mudah dan praktis? Percayakan kepada Asshidiq Aqiqah! Kami menyediakan berbagai paket aqiqah lengkap dengan harga terjangkau. Hubungi kami sekarang juga di 081315392393 untuk informasi lebih lanjut.
Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda memahami aturan pembagian daging aqiqah yang benar. Selamat melaksanakan aqiqah untuk buah hati tercinta!