Aqiqah adalah ibadah sunnah yang dianjurkan dalam Islam untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran anak. Meskipun hukumnya sunnah, banyak pertanyaan yang muncul seputar pelaksanaan aqiqah, terutama mengenai waktu pelaksanaannya. Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk melaksanakan aqiqah? Bagaimana jika tertunda hingga dewasa? Apakah diperbolehkan seseorang mengaqiqahi dirinya sendiri?
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai waktu pelaksanaan aqiqah dan hukumnya menurut pandangan Islam, sehingga Anda dapat melaksanakan ibadah ini dengan tepat dan mendapatkan keutamaan yang diharapkan.
Daftar Isi
Waktu Aqiqah Menurut Sunnah Nabi
Para ulama sepakat bahwa hukum aqiqah adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi umat Islam yang mampu.
Lalu, kapan waktu terbaik untuk melaksanakan aqiqah?
Berdasarkan hadits Rasulullah SAW, waktu aqiqah yang paling utama adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi.
Rasulullah SaW bersabda:
“Kullu ghulaaminin rahiinun bi ‘aqiqatihi tudzbahu ‘anhu yawma sabi’ihi wa yuhalliqu ra’sahu wa yusamma.”
Artinya: “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelih (hewan aqiqah) untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa hari ketujuh adalah waktu yang paling utama untuk melaksanakan aqiqah. Pada hari tersebut, disunnahkan pula untuk mencukur rambut bayi dan memberinya nama.
Jika terkendala, aqiqah boleh dilaksanakan pada hari ke-14 atau ke-21 setelah kelahiran.
Hikmah di balik pelaksanaan aqiqah pada hari ketujuh antara lain:
Menunjukkan kesempurnaan penciptaan manusia. Allah SWT menyempurnakan penciptaan langit dan bumi dalam waktu tujuh hari, dan pada hari ketujuh pula manusia dilahirkan ke dunia.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap hari Jumat. Hari ketujuh dalam sepekan adalah hari Jumat, yang merupakan hari raya bagi umat Islam.
Agar bayi segera terlepas dari “gadai” aqiqahnya.
Aqiqah saat Dewasa
Bagaimana jika aqiqah tertunda hingga dewasa? Apakah diperbolehkan?
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini:
Pendapat Pertama: Sebagian ulama berpendapat bahwa aqiqah tetap sah dilakukan meskipun telah dewasa, bahkan boleh dilakukan oleh diri sendiri. Pendapat ini didasarkan pada keumuman hadits yang menganjurkan aqiqah tanpa membatasi waktu.
Pendapat Kedua: Sebagian ulama lain berpendapat bahwa aqiqah hanya disunnahkan hingga hari ke-21. Setelah itu, tidak lagi disunnahkan, termasuk melaksanakannya sendiri saat dewasa.
Meskipun ada perbedaan pendapat, lebih utama bagi orang tua untuk melaksanakan aqiqah secepat mungkin, yaitu pada hari ke-7, ke-14, atau ke-21. Hal ini menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan sunnah dan menghindari penundaan.
Keutamaan Aqiqah
Aqiqah memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
Sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas karunia anak.
Melepaskan “gadai” anak dan melindunginya dari gangguan setan.
Mendoakan keselamatan, kesehatan, dan kebaikan untuk anak.
Mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, kerabat, dan tetangga.
Meneladani sunnah Rasulullah SAW.
Tata Cara Aqiqah yang Benar
Agar aqiqah yang Anda laksanakan sah dan mendapatkan keutamaan yang diharapkan, pastikan Anda memperhatikan hal-hal berikut:
Niat yang ikhlas karena Allah SWT.
Memilih hewan aqiqah yang sesuai syariat (kambing atau domba yang sehat dan cukup umur).
Menyembelih hewan dengan cara yang benar sesuai syariat Islam.
Membagikan daging aqiqah sesuai tuntunan, diutamakan untuk fakir miskin.
Percayakan Aqiqah Anda kepada Asshidiq Aqiqah
Asshidiq Aqiqah dengan jasa aqiqah terbaik dan terlengkap siap membantu Anda menyelenggarakan aqiqah yang sesuai syariat dan tepat waktu. Kami menyediakan berbagai paket aqiqah lengkap dengan harga terjangkau. Hubungi kami sekarang juga di 081315392393 untuk informasi lebih lanjut.
Semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan pemahaman yang jelas mengenai waktu pelaksanaan aqiqah.